Jumat, 10 Agustus 2012

DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP SIKAP NASIONALISME SISWA DI SMP NEGERI 6 SAMBAS


DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP 
SIKAP NASIONALISME SISWA
                                                        DI SMP NEGERI 6 SAMBAS

                                                                                Oleh :
                                                                 JAKA AFRIANA, S.Pd

 Sikap nasionalisme sudah seharusnya di miliki oleh setiap warga negara Indonesia. Di era globalisasi sekarang ini, sikap nasionalisme yang tinggi dan positif sangat diperlukan sebagai tindakan preventif akibat pengaruh negatif globalisasi. Sikap nasionalisme memerlukan upaya dari warga negara untuk berusaha memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa sendiri melalui jalur pendidikan.
Nasionalisme dalam pengertian yang luas adalah perasaan cinta atau bangga terhadap tanah air dan bangsanya dengan tetap menghormati bangsa lain karena merasa sebagai bagian dari bangsa lain di dunia. Sikap nasionalisme atau semangat kebangsaan dapat diterapkan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Di lingkungan sekolah penerapan sikap nasionalisme diwujudkan melalui sikap keteladanan, sikap pewarisan, dan sikap ketokohan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan bentuk penelitian survai. Populasi Penelitian ini memilih kelas VII dan VIII SMP Negeri 6 Sambas. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik random proporsional (proportional random sampling). Sampel secara acak dipilih 10 siswa dari setiap kelas yang diteliti sehingga jumlah sampel menjadi 40 siswa.
Alat pengumpul data menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Sebelum digunakan kuesioner di uji coba terlebih dahulu untuk menentukan validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Instrumen penelitian dinyatakan valid dengan tingkat realibilitas sedang.
Hasil kuesioner dianalisis secara kuantitatif. Jawaban siswa dihitung dan dipersentasekan terhadap total sampel. Kemudian dibandingkan dengan sikap nasionalisme yang seharusnya dimiliki siswa.
Berdasarkan hasil yang diperoleh selama penelitian yang dilanjutkan dengan proses analisis data, dapat disimpulkan bahwa dampak sikap negatif siswa terhadap globalisasi dan nasionalisme dialami hanya sebagian siswa. Secara keseluruhan, melalui perhitungan uji regresi korelasi (uji Pearson) pada tabel diperoleh bahwa t hitung = 0,25 dan ttabel = 1,684, ini berarti bahwa thitung < ttabel  sehingga tidak ada pengaruh yang besar antara globalisasi dengan sikap nasionalisme siswa.
Analisis tes binomial menunjukkan tidak ada perbedaan sikap negatif siswa terhadap globalisasi dan nasionalisme antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Dengan kata lain, antara siswa laki-laki dan siswa perempuan terkena dampak yang sama.
            Siswa sebagai generasi penerus bangsa hendaknya memiliki sikap nasionalisme yang positif terhadap globalisasi yang diaktualisasikan dalam tindakan dan perbuatan nyata. Penelitian globalisasi terhadap sikap nasionalisme siswa agar dilanjutkan baik menggunakan metode atau dengan alat pengumpul data yang lain.