Sesuatu Yang Berarti
Berbuat sesuatu yang berarti untuk orang lain
Selasa, 13 Oktober 2015
Minggu, 24 Mei 2015
Beasiswa Guru SMP 2015
Rekrutmen dan seleksi calon peserta program Peningkatan Kualifikasi S-2
bagi Guru SMP tahun 2015 dilakukan melalui kerja sama Direktorat
Pembinaan PTK Dikdas, Ditjen Dikdas Kemdikbud dengan Perguruan
Tinggi Penyelenggara dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Kriteria Calon Peserta.
Seleksi administratif dilakukan oleh Direktorat Pembinaan PTK Dikdas,
Ditjen Dikdas Kemdikbud dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Bagi Guru SMP berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
b. Bagi guru swasta, berstatus sebagai guru tetap yayasan (GTY),
c. Bagi Guru Honorer di SMP negeri harus memiliki SK Kepala Dinas
Pendidikan sebagai guru honor.
d. Berusia maksimum 37 tahun per 1 September 2015 yang dibuktikan
dengan fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang dilegalisasi oleh pejabat
berwenang.
e. Khusus untuk daerah terpencil, tertinggal, dan terluar berusia
maksimum 42 tahun per 1 September 2015 yang dibuktikan dengan
fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang dilegalisasi oleh pejabat
berwenang, serta SK pejabat berwenang tentang penetapan daerah
terpencil, tertinggal, dan terluar.
f. Lulusan jenjang sarjana (S-1) dari program studi yang sekarang
terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN- PT) dengan IPK minimal 2,75 (dalam skala nilai 0-4) yang
dibuktikan dengan fotokopi ijazah dan transkrip nilai yang
dilegalisasi oleh pejabat berwenang.
g. Memiliki pengalaman mengajar minimal 2 (dua) tahun mengajar yang
dibuktikan dengan fotokopi SK pengangkatan pertama (ditambah
dengan SK Daerah khusus untuk Guru yang bertugas di daerah
khusus) yang dilegalisasi oleh pejabat berwenang.
h. Memperoleh izin dari pejabat yang berwenang untuk
mengikuti program peningkatan kualifikasi jenjang strata dua (S-2),
dibuktikan dengan Surat Tugas Belajar dari pejabat berwenang.
i. Memiliki prestasi akademik yang terkait dengan tugas
keguruan/kependidikan (akan lebih diutamakan), dibuktikan dengan
sertifikat atau surat keterangan yang relevan.
Untuk menjaring calon mahasiswa/peserta yang memiliki kemampuan
terbaik, maka Direktorat P2TK Dikdas, Ditjen Dikdas akan
menetapkan jumlah calon mahasiswa lebih dari kuota yang ditetapkan
untuk setiap program studi. Kuota untuk guru swasta dan honorer
maksimal 10%.
Program studi yang dibuka:
Adapun program studi S2 bagi guru SMP yang dibuka adalah
sebagai berikut:
a. Program Studi Pendidikan Matematika,
b. Program Studi Pendidikan IPS,
c. Program Studi Pendidikan IPA,
d. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,
e. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.
Silahkan diunduh pedoman lengkap
Selasa, 07 April 2015
PEDOMAN LOMBA INOVASI PEMBELAJARAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN 2015
PEDOMAN LOMBA INOVASI PEMBELAJARAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN 2015
Persyaratan Lomba :
1. Persyaratan Peserta Persyaratan peserta lomba inovasi pembelajaran bagi guru SMP tingkat nasional tahun 2015, adalah:
a. kepala SMP sebagai guru dan guru SMP yang memiliki NUPTK dengan melampirkan surat rekomendasi dari kepala sekolah;
b. kepala SMP sebagai guru dan guru SMP yang terdaftar dalam Data Pokok Kependidikan (DAPODIK) dengan melampirkan fotokopi DAPODIK.
c. melampirkan biodata sesuai dengan format terlampir;
d. memiliki kualifikasi akademik minimum Sarjana (S1) atau Diploma 4 (D-IV) (melampirkan fotokopi ijazah dan dilegalisasi oleh atasan);
e. bagi guru mata pelajaran, telah melaksanakan pembelajaran minimum 2 (dua) tahun berturut-turut sebagai guru mata pelajaran yang diampu dengan beban mengajar minimum setara dengan 24 jam per minggu; bagi guru BK, telah menjadi guru BK selama dua tahun dan membimbing minimum sebanyak 150 peserta didik (melampirkan fotokopi surat tugas mengajar/membimbing dari kepala sekolah); dan
kepala SMP sebagai guru (melampirkan fotokopi surat tugas mengajar minimum 6 (enam) jam pelajaran per minggu dari dinas pendidikan kabupaten/kota terkait);
f. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;
g. belum pernah menjadi the best ten (10 terbaik) pada lomba inovasi pembelajaran bagi kepala sekolah/guru SMP tingkat nasional pada tahun 2012, 2013, dan 2014 (melampirkan surat pernyataan); dan
h. belum pernah menjadi juara satu, dua dan tiga pada lomba PTK Berprestasi bagi guru SMP pada tingkat nasional pada tahun 2012, 2013, dan 2014 (melampirkan surat pernyataan).
i. melampirkan surat rekomendasi dari MGMP/MKKS SMP bahwa karya inovasi pembelajaran tersebut telah didesiminasikan/dipublikasikan di tingkat MGMP (melampirkan surat rekomendasi).
Bagi yang berminat silahkan diunduh pedoman lomba inobel bagi guru smp 2015
Persyaratan Lomba :
1. Persyaratan Peserta Persyaratan peserta lomba inovasi pembelajaran bagi guru SMP tingkat nasional tahun 2015, adalah:
a. kepala SMP sebagai guru dan guru SMP yang memiliki NUPTK dengan melampirkan surat rekomendasi dari kepala sekolah;
b. kepala SMP sebagai guru dan guru SMP yang terdaftar dalam Data Pokok Kependidikan (DAPODIK) dengan melampirkan fotokopi DAPODIK.
c. melampirkan biodata sesuai dengan format terlampir;
d. memiliki kualifikasi akademik minimum Sarjana (S1) atau Diploma 4 (D-IV) (melampirkan fotokopi ijazah dan dilegalisasi oleh atasan);
e. bagi guru mata pelajaran, telah melaksanakan pembelajaran minimum 2 (dua) tahun berturut-turut sebagai guru mata pelajaran yang diampu dengan beban mengajar minimum setara dengan 24 jam per minggu; bagi guru BK, telah menjadi guru BK selama dua tahun dan membimbing minimum sebanyak 150 peserta didik (melampirkan fotokopi surat tugas mengajar/membimbing dari kepala sekolah); dan
kepala SMP sebagai guru (melampirkan fotokopi surat tugas mengajar minimum 6 (enam) jam pelajaran per minggu dari dinas pendidikan kabupaten/kota terkait);
f. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;
g. belum pernah menjadi the best ten (10 terbaik) pada lomba inovasi pembelajaran bagi kepala sekolah/guru SMP tingkat nasional pada tahun 2012, 2013, dan 2014 (melampirkan surat pernyataan); dan
h. belum pernah menjadi juara satu, dua dan tiga pada lomba PTK Berprestasi bagi guru SMP pada tingkat nasional pada tahun 2012, 2013, dan 2014 (melampirkan surat pernyataan).
i. melampirkan surat rekomendasi dari MGMP/MKKS SMP bahwa karya inovasi pembelajaran tersebut telah didesiminasikan/dipublikasikan di tingkat MGMP (melampirkan surat rekomendasi).
Bagi yang berminat silahkan diunduh pedoman lomba inobel bagi guru smp 2015
Rabu, 19 November 2014
Dimensi Pembelajaran Marzano (Stiggins, 1994 hal 244)
Label
|
Proses berfikir
|
contoh
|
1.
Memperoleh dan memasukan
pengetahuan baru
a.
Pengetahuan Deklaratif
b.
Pengetahuan
Prosedural
|
a.
Membangun
makna
b.
Mengorganisir
pengetahuan baru
c.
Menyimpan
Pengetahuan
d.
Membangun
Prosedur
e.
Mengubah
Prosedur menjadi Personalisasi
f.
Internalisasi
Prosedur
|
a.
Bagaimana hal ini berhubungan dengan sesuatu yang Anda sudah ketahui?
b.
Bisakah anda melihat struktur utama? Apa yang dimaksud
struktur utama?
c.
Bagaimana anda menghubungkan
pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada?
d.
Bisakah
anda menjelaskan prosedur untuk melakukan ini karena Anda memahaminya?
e.
Bagaimana anda
bias mengubah prosedur sesuai dengan kebutuhan anda dengan cara berpikir?
f.
Bisakah anda
menerapkan prosedur ini ke dalam masalah?
|
2.
Memperluas dan menyempurnakan pengetahuan/
pemberian pengetahuan
a.
Perbandingan
b.
Pengelompokan
c.
Induksi
d.
Deduksi /Menyimpulkan
e.
Menganalisis
kesalahan
f.
Membangun
dukungan
g.
Abstrak
h.
Menganalisis
Pandangan
|
a.
Mengutarakan
Persamaan dan perbedaan
b.
Mengelompokan
hal- hal ke ke dalam kategori
c.
Menyimpulkan
prinsip dari bukti
d.
Menerapkan
prinsip- prinsip untuk menarik kesimpulan
e.
Mengkritik
pemikiran sendiri
f.
Mendukung
pernyataan
g.
Mengutarakan
tema utama
h.
Mengutarakan
Pandangan diri tentang isu- isu
|
a.
Apa
Persamaannya? Apa perbedaannya?
Mengapa?
b.
Ke
dalam kelompok
mana yang akan anda kategorikan? Bagaimana mendefenisikan kelompok tersebut?
c.
Berdasarkan
fakta tersebut, apa yang akan anda simpulkan?
d.
Berdasarkan
prinsip tersebut, apa yang akan terjadi selanjutnya?
e.
Apa
kesalahan yang telah dibuat dalam penalaran ini?
f.
Apa
bukti yang akan mendukung pernyataan tersebut?
g.
Pola apa yang mendasari informasi ini?
h.
Apa
itu Penalaran menurut pandangan anda?
|
3.
Menggunakan pengetahuan bermakna
a.
Mengambil
keputusan
b.
Menyelidiki
c.
Bereksperimen
d.
Pemecahan masalah
e.
Penemuan
|
a.
Menggunakan
kriteria untuk memilih dari pilihan
b.
Mengumpulkan
informasi
c.
Mencari
penjelasan
d.
Mengatasi
hambatan
e.
Menemukan
cara yang lebih baik
|
a.
Tindakan
apa yang terbaik dalam hal ini dan mengapa?
b.
Informasi
apa yang anda butuhkan untuk menyelesaikan masalah ini?
c.
Bisakah
anda menjelaska mengapa solusi ini yang terbaik?
d.
Bisakah
anda menyiasati kendala tersebut dan menyelesaikan masalah?
e.
Bagaimana
mungkin solusi ini bisa ditingkatkan ?
|
4.
Kebiasaan berpikir
a.
Mengatur
pikiran sendiri
b.
Berpikir
kritis
c.
Berpikir
kreatif
|
a.
Menyadari
pemikiran sendiri
b.
Menghimpun
dukungan dan mempertahankan kejelasan
c.
Menemukan
cara- cara baru
|
a.
Bisakah
anda menjelaskan bagaimana anda bisa menyelesaikan masalah tersebut?
b.
Bagaimana
anda bisa mendukung posisi itu?
c.
Berapa
banyak perbedaan solusi, bisakah anda mengidentifikasinya?
|
Sabtu, 25 Oktober 2014
Standar Penilaian Pendidikan IPA
Penilaian pembelajaran IPA di sekolah hendaknya mengacu pada suatu standar yang ditetapkan baik secara nasional maupun internasional. National Research Council dalam National Committee on Science Education Standards and Assessment (1996), telah menetapkan National Science Education Standards (NSES), suatu standar bagi pendidik dalam menilai pendidikan IPA di semua level pendidikan. Standar nasional pendidikan IPA versi NRC ini berisi standar konten IPA, standar pedagogi dalam mengajar IPA, standar profesi, standar program, standar asesmen, dan standar sistem. Mutu pendidikan IPA yang baik, harus memenuhi semua standar tersebut.
Penilaian standar memberikan kriteria untuk menilai kemajuan menuju visi pendidikan IPA pada literasi sains untuk semua. Standar yang menggambarkan kualitas praktek penilaian yang digunakan oleh guru dan lembaga pemerintah untuk mengukur prestasi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar IPA. Panduan untuk mengembangkan penilaian, praktek, dan kebijakan. Standar ini dapat diterapkan untuk penilaian siswa, guru, program formatif dan sumatif, dan penilaian eksternal. Sebagai mekanisme umpan balik utama dalam sistem pendidikan sains.
A. Standar Penilaian IPA
Latar belakang disusunnya Standar pendidikan IPA ini adalah karena adanya kebutuhan masyarakat terhadap IPA bukan hanya sekedar ilmu tetapi sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk bertahan hidup (NRC, 1996). Standar penilaian menyediakan kriteria untuk menentukan kualitas praktik-pratik penilaian. Standar penilaian meliputi lima bidang sebagai berikut.
1. Konsistensi penilaian dengan suatu keputusan merupakan desain untuk informasi
2. Penilaian prestasi dan kesempatan untuk belajar sains
3. Mencocokkan antara kualitas teknis dari kumpulan data dan konsekuensi tindakan yang perlu dilakukan berbasis data tersebut
4. Kejujuran dalam praktik penilaian
5. Ketepatan penarikan kesimpulan berdasarkan penilaian tentang prestasi siswa dan kesempatan untuk belajar.
Dalam visi yang dijelaskan oleh National Science Education Standards, penilaian adalah mekanisme umpan balik utama dalam sistem pendidikan sains. Standar penilaian menyediakan siswa dengan umpan balik tentang seberapa baik mereka memenuhi harapan, guru dengan umpan balik tentang seberapa baik siswa mereka belajar, sekolah dengan umpan balik tentang efektivitas guru dan program mereka, dan pembuat kebijakan dengan umpan balik tentang seberapa baik kebijakan bekerja. Umpan balik ini pada gilirannya merangsang perubahan kebijakan, memandu pengembangan profesional guru, dan mendorong siswa untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang IPA.
B. Aspek Penilaian IPA (Kuswanto, H., 2008)
Tujuan IPA adalah menguasai pengetahuan IPA, memahami dan menerapkan konsep IPA, menerapkan keterampilan proses, dan mengembangkan sikap. Tujuan penilaian ini sejalan dengan tiga ranah dalam kerangka kurikulum IPA seperti ditunjukkan di bawah:
1. Penilaian Pengetahuan, pemahaman dan penerapan konsep IPA
2. Penilaian Keterampilan dan Proses
3. Penilaian karakter dan sikap (sikap ilmiah)
Penjelasan ketiga jenis penilaian tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1. Penilaian Pengetahuan, Pemahaman dan Penerapan Konsep IPA
Penilaian pengetahuan IPA merupakan produk dari pembelajaran IPA. Penilaian ini bertujuan untuk melihat penguasaan peserta didik terhadap fakta, konsep, prinsip, dan hukum-hukum dalam IPA dan penerapannya dalam kehidupan. Peserta didik diharapkan dapat menggunakan pemahamannya tersebut untuk membuat keputusan, berpartisipasi di masyarakat, dan menanggapi isu-isu lokal dan global.
2. Penilaian Keterampilan Proses
Penilaian dilakukan tidak hanya terhadap produk, tetapi juga proses. Penilaian proses IPA dilakukan terhadap keterampilan proses IPA, meliputi keterampilan dasar IPA dan keterampilan terpadu tingkat awal. Keterampilan proses IPA dasar meliputi observasi, inferensi, melakukan pengukuran, menggunakan bilangan, klasifikasi, komunikasi, dan prediksi. Di samping itu, peserta didik mulai diperkenalkan dengan kemampuan melakukan percobaan sederhana dengan dua variabel atau lebih untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel. Peserta didik juga dilatih mengkomunikasikan hasil belajarnya melalui berbagai bentuk sepeti debat, diskusi, presentasi, tulisan, dan bentuk ekspresif lainnya. Dari berbagai keterampilan proses ilmiah, berikut adalah enam keterampilan dasar yang perlu dikuasai untuk peserta didik.
a. Observasi
Penilaian keterampilan melakukan observasi dinilai pada saat melakukan observasi dalam rangka memperoleh data hasil penginderaan terhadap objek dan fenomena alam menggunakan panca indera. Informasi yang diperoleh menimbulkan rasa ingin tahu, pertanyaan, interpretasi, dan investigasi.
b. Komunikasi
Keterampilan berkomunikasi secara ilmiah menggunakan berbagai cara, seperti menggunakan grafik, carta, peta, simbol, diangram, rumus matematis, dan demonstrasi visual, baik secara tertulis maupun lisan.
c. Klasifikasi
Keterampilan melakukan klasifikasi diperlukan untuk mengelompokkan berbagai objek untuk mempermudah mempelajarinya, berdasarkan persamaan, perbedaan, dan saling keterkaitan obyek.
d. Pengukuran
Keterampilan melakukan pengukuran menggunakan alat ukur standar untuk melakukan observasi secara kuantitatif, membandingkan, dan mengklasifikasikan, serta mengkomunikasikannya secara efektif. Alat pengukuran meliputi penggaris, meteran, neraca, gelas ukur, termometer, pH meter, Higrometer, dan sebagainya.
e. Inferensi
Keterampilan melakukan interpretasi dan menjelaskan kejadian di sekitar kita. Kemampuan ini dibutuhkan antara lain untuk menyusun hipotesis. Interpretasi menghubungkan pengalaman lampau dengan apa yang sedang dilihat.
f. Prediksi
Keterampilan melakukan prediksi ditentukan oleh observasi yang teliti dan inferensi untuk memprediksi apa yang akan terjadi untuk menentukan reaksi yang tepat terhadap lingkungan.
g. Percobaan Sederhana
Keterampilan melakukan percobaan diawali dengan kemampuan menyusun pertanyaan, mengidentifikasi variabel, mengemukakan hipotesis, mengidentifikasi variabel kontrol, membuat desain percobaan, melakukan percobaan, mengumpulkan data, dan interpretasi data.
3. Penilaian sikap
Penilaian sikap ilmiah meliputi sikap obyektif, terbuka, tidak menerima begitu saja sesuatu sebagai kebenaran, ingin tahu, ulet, tekun, dan pantang menyerah. Selain itu, kemampuan bekerjasama, bertukar pendapat, mempertahankan pendapat, menerima saran, dan kemampuan sosial lainnya dapat juga dilakukan melalui pembelajaran IPA.
C. Penilaian terhadap Hasil Pembelajaran IPA
D. Penilai Menurut Stiggins (1994), lima kategori target hasil belajar yang dijadikan dasar dalam menentukan jenis penilaian yang akan digunakan. Kelima hasil belajar yaitu : pengetahuan, penalaran, keterampilan, produk, dan afektif (sikap) dapat dinilai menggunakan pilihan jawaban, esai, penilaian kinerja, dan komunikasi pribadi. Kesesuaian target hasil belajar dan metode penilaian dapat dijelaskan seperti Tabel berikut.
Tabel Kesesuaian Target Hasil Belajar dan Metode Penilaian (Stiggins, 1994)
Achievement Target
|
Selected Response
|
Essay
|
Performance Assessment
|
Personal Communication
|
Mastery of knowledge(pengetahuan)
|
Semua format dapat digunakan untuk menilai pengetahuan
|
Menilai stuktur kompeks pengetahuan
|
dapat digunakan untuk menilai penguasaan pengetahuan melalui penggunaan bahan secara efektif
|
baik untuk domain pengetahuan sempit untuk menjaga ingatan dalam jangka pendek bila diperlukan
|
Reasoning(penalaran)
|
Dapat menilai beberapa penalaran tetapi tidak semua
|
Deskripsi tertulis dari solusi permasalahan dapat mengetahui penalaran
|
dapat melihat siswa dalam proses pemecahan masalah dan menarik kesimpulan tentang kemampuan
|
meminta siswa "berpikir keras" untuk memeriksa kemampuan pemecahan masalah
|
Skills(keterampilan)
|
Dapat menguji prasyarat pengetahuan prosedural, tetapi bukan kemampuan melakukannya
|
mendeskripsikan secara kompeks bagaimana pengetahuan prosedural tetapi bukan kemampuan melakukannya
|
dapat mengamati dan mengevaluasi keterampilan seperti yang ditunjukkan
|
Memberikan keterampilan dalam kemampuan komunikasi lisan; dapat menjelaskan dan berdiskusi kompleks "bagaimana" pengetahuan prosedural
|
Tabel 2.2 Sambungan
| ||||
Achievement Target
|
Selected Response
|
Essay
|
Performance Assessment
|
Personal Communication
|
Products(produk)
|
Dapat menguji pengetahuan prasyarat komponen kualitas produk
|
Kemampuan mendeskripsikan komponen kualitas produk
|
dapat menilai kemampuan dalam melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat produk yang berkualitas dan produk itu sendiri
|
Dapat menyelidiki pengetahuan prosedural dan komponen pengetahuan kualitas produk
|
Affective (sikap)
|
Dapat mengembangkan item kuesioner yang sangat terstruktur
|
Dapat menggunakan item kuesioner terbuka
|
dapat menyimpulkan dari pengamatan perilaku atau pemeriksaan produk
|
Dapat berbicara dengan siswa tentang apa yang dirasakan
|
Contoh tes dalam empat teknik yang ada pada target hasil belajar adalah :
1. Respon terbatas (Seleted respon) misalnya : Short- Answer Item, True- False atau Alternative- Response Item, Matching Exercises, Multiple-Choise form,
2. Esai (Essay) misalnya : Essay Question
3. Asesmen Kinerja (Assesment Performance) misalnya: Rating Scale, Cheklist, Rubrics
4. Komunikasi Personal (Personal Communication) misalnya : siswa melakukan persentasi (kontak sosial siswa lain).
Penilaian pendidikan IPA hendaknya mengarah pada :
1. Sasaran yang terarah terutama terhadap : pengetahuan, pemahaman atas materi IPA dan penerapannya
2. Kebiasaan berpikir yang produktif (berpikir kritis, berpikir kreatif, mengatur diri sendiri)
3. Kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills, HOTS)
4. Karakter dan sikap (sikap ilmiah).
D. Standar Mengajar IPA/Sains Menurut NSES
Standar pengajaran sains memberikan gambaran kepada guru IPA pada semua tingkatan kelas harus mengetahui dan melakukan :
a. Guru sains merencanakan sebuah program sains berbasis inkuiri bagi para siswa.
b. Guru sains membimbing dan memfasilitasi pembelajaran.
c. Guru sains terikat pada penilaian terus-menerus dalam pengajarannya dan dalam pembelajaran siswa.
d. Guru sains merancang dan mengelola lingkungan pembelajaran yang memberikan waktu, ruang dan sumber-sumber belajar yang dibutuhkan para siswa untuk belajar..
e. Guru sains mengembangkan komunitas pembelajar sains yang merefleksikan kekokohan intelektual dari inkuiri ilmiah dan sikap serta nilai-nilai sosial yang kondusif bagi pembelajaran sains.
f. Guru sains berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan perencanaan dan pengembangan sains sekolah
Langganan:
Postingan (Atom)